Srintil adalah seorang gadis berumur
sebelas tahun yang tinggal di di dukuh paruk. Sejak kecil Srintil sudah menjadi
yatim piatu. Ia tinggal bersama kakeknya Sarkaya. Srintil selalu bermain dengan
temannya, Rasus. Srintil sangat suka menari tayub saat Rasus dengan
teman-temannya mengiringi tariannya dengan tembang dan musik. Meskipun suara
calung dan gendang tersebut dibuat dari mulut mereka. Srintil menari serupa
tarian ronggeng. Diam-diam Sakarya, kakek Srintil bersama Kartaredja melihat
hal tersebut. Melihat bakat Srintil menari ronggeng, Sarkaya berniat menjadikan
cucunya itu sebagai seorang Ronggeng di Dukuh paruk itu.
Sakarya meminta bantuan terhadap
Kartaredja yang juga sebagai dukun ronggeng di dukuh paruk untuk membimbing dan
menjadikan Srintil menjadi Ronggeng. Srintil dinobatkan menjadi seorang
ronggeng setelah melalui beberapa ritual. Mulai dari mandi di pusara kuburan Ki
Secamenggala sampai dengan ritual buka klambu. Ritual terakhir yang harus
dilalui seorang calon ronggeng adalah
malam buka klambu. Malam buka kelambu adalah malam dimana calon Ronggeng
akan memberikan kesuciannya kepasa laki-laki yang berhasil memenangkan
sayembara dengan memenuhi syarat yang telah ditentukan.
Srintil sebenarnya tidak ingin
melakukan ritual itu, Srintil berharap Rasus yang akan memenangkan sayembara.
Namun Rasus tak memiliki apa-apa untuk memenangkan sayembara tersebut.
Sebenarnya Rasus tidak rela melihat Srintil melepas kesuciannya begitu saja
demi ritual buka klambu untuk menjadi ronggeng yang sesungguhnya. Srintil juga
berada di dalam kebimbangan antara ingin menjadi ronggeng yang sesungguhnya dan
merasa takut melakukan ritual tersebut. Ritual itu sebenarnya juga amat berat
baginya. Dia hanya ingin menjadi ronggeng yang dipuji banyak orang tanpa harus
melakukan ritual itu.
Srintil memaksa Rasus untuk
mendahului laki-laki lain mengambil kesucinannya ketika mereka berdua berada di
dekat kuburan Ki Secamanggala yang sangat sepi, namun Rasus tak mau karena
ketika melihat Srintil Rasus justru teringat pada almarhum ibunya. Namun
Srintil tetap memaksanya hingga suatu ketika memberikan kesuciannya kepada
Rasus secara diam-diam tanpa imbalan apapun di belakang rumah Ki Kartaredja
sebelum acara malam buka kelambu dimuali. Meskipun setelah itu juga ada lelaki
yang memenangkan sayembara buka klambu itu dan berhak tidur dengan Srintil.
Srintil akhirnya menjadi ronggeng yang terkenal setelah ritual buka klambu
dilaksanakan. Ia menjadi ronggeng yang laris dan menjadi pembicaraan semua
orang. Setiap orang memujinya. Bahkan banyak orang yang memberikan barang
kepadanya secara Cuma-Cuma karena kekaguman mereka pada Srintil. Ia juga
semakin kaya setelah menjadi ronggeng.
Rasus, teman Srintil yang juga
menaruh rasa suka kepada Srintil tak kuasa melihat Srintil yang telah menjadi
ronggeng. Melihat perempuan yang dicintainya menari di tengah kerumunan
laki-laki hidung belang yang terkadang mencolek tubuh Srintil. Rasus memutuskan
untuk pindah dari Dukuh Paruk ke Dawuhan. Awalnya ia bekerja menjadi pesuruh di
pasar. Tetapi akhirnya ia bekerja bersama para tentara yang bertugas di sana.
Rasuspun akhirnya diangkat menjadi seorang tentara berkat kejujuran dan
kegigihannya.
Srintil yang telah menjadi ronggeng
mulai menyadari bahwa ia juga mencintai Rasus. Ia ingin merasakan kelembhidup
sebagaimana orang lain yang memiliki suami dan anak. Dia mulai merasa jenuh
menjadi ronggeng. Ia mengajak Rasus menikah, tetapi Rasus menolak karena lebih
memilih menjadi tentara. Srintil sangat bersedih karena hal tersebut. Srintil
yang sudah mulai merasa jenuh menjadi seorang ronggeng dukuh paruk, sering
menolak untuk melayani para lelaki. Bahkan beberapa kali menolak untuk
meronggeng. Dia masih mengharapkan Rasus, seorang lelaki Dukuh Paruk yang kini
telah menjadi tentara. Banyak sekali permasalahan yang mulai membuat Srintil
untuk enggan meronggeng. Apalagi ia mulai menemukan Goder yang diangkat menjadi
anaknya. Ia sangat memanjakan Goder layaknya anaknya sendiri. Ia semakin teguh
berhenti meronggeng dan memulai hidup baru.
Dukuh Paruk mendapatkan masalah
besar. Dukuh paruk diguncang oleh panas dan liciknya dunia politik. Dukuh paruk
dituduh menjadi anggota partai komunis setelah terlibat dengan oknum partai
tersebut. Srintil bersama beberapa masyarakat dukuh paruk lainnya ditahan.
Srintil menjadi orang dukuh paruk yang paling lama ditahan. Setelah ia
dibebaskan, kehidupannya sudah mulai berubah. Ia mulai tertutup dengan orang
lain. Pandangan orang lain terhadapnya juga mulai berubah karena identik dengan
partai komunis tersebut serta menjadi bekas tahanan.
Srintil masih menjadi orang yang
tertutup hingga ia bertemu dengan Bajus, lelaki yang mulai dekat dengannya.
Dengan ketulusan dan kebaikan bajus Srintil menjadi terbuka dan percaya dengan
Bajus. Semakin hari Srintil semakin dekat dengan Bajus dan kehidupan Srintil
mulai membaik. Di sisi lain Rasus yang telah lama tidak pulang, akhirnya ia
kembali ke dukuh paruk untuk berlibur. Mengetahui hal itu hati Srintil sempat
goyah. Ia sebenarnya masih menyimpan rasa terhadap Rasus. Tetapi ia tak bisa
berbuat apa-apa. Ia juga menyadari bahwa ia sedang dekat dengan Bajus.
Suatu hari Bajus mengajak Srintil
untuk mengikuti acara tertentu. Srintil pun mau mengikuti acar itu, namun
ternyata selama ini Bajus telah memiliki rencana jahat terhadap Srintil. Bajus
ingin menyerahkan Srintil kepada bosnya sebagai hadiah agar bisnisnya lancar.
Srintil sangat terpukul karena ia telah begitu percaya pada Bajus. Namun Bajus
justru merupakan lelaki yang jahat. Ia merasa sangat tertipu. Karena itu,
Srintil mengalami gangguan jiwa dan menjadi gila. Melihat kondisi Srintil yang
memrihartinkan, Rasus merasa iba. Ia akhirnya membawa Srintil ke rumah sakit
jiwa. Ia juga menyadari bahwa sesungguhnya ia masih mencintai Srintil meskipun
ia sudah berusaha melupakka Srintil dengan pergi dari kehidupannya.
terimakasih membantu banget!!..
BalasHapus